This nice Blogger theme is compatible with various major web browsers. You can put a little personal info or a welcome message of your blog here. Go to "Edit HTML" tab to change this text.
RSS

Senin, 23 Agustus 2010

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Pekernalkan nama saya adalah Desi Arafatun Na'mah. Saat ini saya sekolah di MAN Yogyakarta 1 kelas XI IPS 2.
Saya sangat senang sekolah disini karena saya bisa mendapatkan banyak teman dan guru-gurunya pun sangat menyenangkan.
Mata pelajaran yang saya sukai adalah Bahasa Jawa karena gurunya menyenangkan.


Selama kurang lebih 4 minggu ini saya belajar mata pelajaran TIK yang dibimbing oleh kakak mahasiswa PPL dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Materi yang diajarkan yaitu tentang dasar-dasar membuat desain web.


Teori yang disampaikan yaitu tentang:

  1. Struktur dasar HTML
  2. Heading,
  3. Paragraf,
  4. Blockquotes,
  5. Preformated text,
  6. Various list element, dan
  7. Horizontal rules (line)
  8. Membuat Link
  9. Insert Image

Walaupun hanya sedikit teori yang disampaikan, itu dapat membantu untuk meng-edit blog saya.


Saya akan mempelajari lebih dalam lagi walau sudah tidak dibimbing oleh kakak mahasiswa PPL, dengan bantuan materi yang tersaedia di internet.


Setiap keberhasilan yang saya ketahui
telah diperoleh oleh orang lain
adalah karena orang yang bersangkutan
mampu menganalisa kekalahan
dan benar-benar belajar darinya
untuk menghadapi tantangan berikutnya.
William Marston


Terima kasih.


Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 05 Juni 2010

Fotografi

LANGKAH-LANGKAH BELAJAR FOTOGRAFI DARI NOL



Belajar digital fotografi adalah sesuatu yang kompleks. Maka dari itu banyak orang mungkin kebingungan bagaimana cara belajarnya.. harus memulai darimana? nah post ini berupaya untuk memberikan langkah-langkah praktis dalam belajar fotografi.

Pertama-tama kita memerlukan kamera. Berdasarkan ukuran sensor, kamera terbagi dua, kamera saku dan kamera DSLR.

Kedua kita perlu belajar tentang eksposur cahaya. Inti dari fotografi adalah eksposur, atau total cahaya yang masuk ke dalam sensor peka cahaya.

Ketiga, kita tentu harus mempelajari kamera kita, terutama mode-modenya, pengukuran cahaya (metering) dan auto fokus.

Keempat, kita perlu tahu apa itu kedalaman fokus (depth of field) dan apa faktor-faktornya.

Kelima, kita harus tau bagaimana mengambil gambar yang tajam dan tidak kabur.

Keenam, kita harus mempelajari komposisi foto yang baik dan menarik.

Ketujuh, kita harus mempelajari karakter cahaya terutama arah dan intensitas cahaya.

Kedelapan, kita harus belajar antisipasi dan mengambil foto pada waktu yang tepat.

Kesembilan, kita harus belajar bercerita lewat foto, entah dengan satu foto atau satu seri foto.

Kesepuluh, kita harus belajar mengolah foto dengan efek digital. Olah foto di era digital mudah dipelajari dan membuka bab baru dalam fotografi digital.

Demikian kira-kira runtutan belajar fotografi untuk pemula. Seperti yang Anda lihat, masih banyak tulisan yang saya bisa bahas dari tiap langkah tersebut. Fotografi merupakan ilmu yang berkembang begitu pesat dan tidak ada habisnya, namun bila menemui kesulitan, harap jangan menyerah dan pelajari dan terus praktekkan.

Rabu, 02 Juni 2010

Pemanfaatan Limbah

Kotoran Sapi Berikan Listrik untuk 1.000 Server


Jakarta - Isu pengurangan konsumsi energi yang tengah gencar disuarakan dan ancaman pajak emisi karbon mengilhami perusahaan teknologi untuk menghasilkan energi ramah lingkungan.

Hewlett-Packard (HP), adalah salah satu perusahaan yang turut memikirkan soal ini. Pada konferensi American Society of Mechanical Engineers yang diadakan pekan ini, para peneliti HP Labs mempresentasikan makalah ilmiah mengenai penggunaan kotoran sapi dan limbah peternakan lainnya untuk menghasilkan listrik.

Dikutip detikINET dari Computer World, Jumat (21/5/2010), dalam presentasinya tim peneliti memperhitungkan bahwa kotoran yang dihasilkan oleh 10.000 sapi dapat digunakan untuk memberikan daya bagi 1.000 unit server. Caranya yaitu dengan mengubah kotoran sapi menjadi bioenergi terlebih dahulu, kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.

Sayangnya, ide ini belum direalisasikan dalam sebuah proyek. "Saya belum berencana memesan kotoran sapi," kata salah satu peneliti HP Labs Tom Christian.

Namun tidak sulit bagi Christian dan timnya untuk menarik minat banyak orang. Beberapa perusahaan nampaknya kepincut untuk mewujudkan proyek energi 'hijau' tersebut. "Respons mereka sangat serius untuk merealisasikannya," tandasnya.

Global Warming



Fenomena Pemanasan Global Dan Dampaknya.

Sebagian besar para ilmuawan telah mencapai suatu kesepakatan mengenai fenomena yang terkenal dengan nama pemanasan global dan telah menjadi sorotan utama masyarakat dunia sekarang. Selama setengah abad sekarang ini, gas rumah kaca CO2, methan, nitrat oksida dan CFC dilepaskan ke atmosfir bumi dalam jumlah yang sangat besar dan dengan konsekuensi yang sangat besar.
Menurut laporan panel antara pemerintahan antar perserikatan bangsa-bangsa/IPCC, telah terjadi kenaikan suhu minimum dan maksimum bumi antara 0,5-1,5 derajat. Kenaikan itu terjadi pada suhu minimum dan maksimum disiang hari maupun malam hari antara 0,5 sampai 2,0 derajat celcius atau temperature rata-rata global telah meningkat sekitar 0,6 derajat celcius (33 derajat F) diabandingkan dengan masa sebelum industri.
Jika emisi gas-gas berbahaya ini terus meningkat sesuai dengan kecenderungan yang terjadi, konsentrasi gas rumah kaca akan lebih tinggi dan mencapai dua kali lipat dari sebelum era industri pada tahun 2080. jika ini terjadi, maka konsentrasi gas rumah kaca akan lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi selama jutaan tahun terakhir ini. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya temperature rata-rata global sebesar 2,5 derajat celcius, dengan peningkatan 4 derajat celcius di daratan. Angka tersebut sepertinya kecil dan tidak berarti, tetapi ketika temperature permukaan bumi meningkat 4 derajat C, peningkatan ini sebenarnya cukup untuk mengakhiri zaman Es. Saat ini, ketinggian lautan sudah meningkat karena blok-blok es di lautan mulai mencair. Para ilmuawan mengatakan bahwa abad paling dalam millennium terakhir adalah abad ke-20. tidak mengehrankan jika tinggi lautan selama abad ke-20 adalah sekitar 10 cm, dan sebagian besar diantaranya terjadi pada abad ke-20.
Kenaikan suhu secara execeptional sangat mencemaskan dibandingkan dengan bencana seperti banjir dan kekeringan karena kenaikan suhu tidak tergantung dari musim dan bersifat lintas batas sehingga efek distruksinya besar. Selain dari itu, kenaikan suhu durasinya lama dan polanya kontinu sehingga menguras totalitas energi. Berbeda dengan banjir dan kekeringan, sekalipun polanya saat itu acak tetapi magnitude banjir besar terjadi pada musim hujan dan magnitude kekeringan ekstrem terjadi pada puncak musim kemarau.

Perubahan iklim sudah tidak lagi nmenyangkut kepentingan lingkungan hidup. Namun, sudah meluas pada aspek keamanan pangan, ketersediaan air bersih, kesehatan masyarakat, gangguan cuaca berupa badai yang kian meningkat intensitasnya serta ancamannya. Intinya, resiko resiko yang dihadapi manusia naik tajam. Tidak hanya mengarah pada kerusakan harta benda atau lingkungan, tetapi juga mengancam jiwa manusia. Pemanasan global telah memicu peningkatan suhu bumi yang mengakibatkan melelehnya es di gunung dan kutub, berkurangnya ketersediaan air, naiknya permukaan air laut dan dampak buruk lainnya.
Pemanasan global seperti dilaporkan 441 pakar Intergovernmental panel on Climate change, 10 April 2007, menyebabkan naiknya suhu permukaan bumi lima tahun mendatang berupa kegagalan panen, kelangkaan air, dan kekeringan. Diperkirakan asia akan mengalami dampak yang paling parah, produksi pertanian tiongkok dan banglades akan anjlok 30 persen, India akan mengalami kelangkaan air dan 100 juta rumah warga pesisir akan tergenang.
Laju pemanasan global yang tidak terkendali akan makin mempercepat pencairan es dikutub dan meningkatkan permukaan air laut secara drastic. Dampaknya, kawasan pulau kecil dan pesisir makin tenggelam. Kemudian menimbulkan sedimentasi yang menutup permukaan terumbu karang. Fenomena tersebut juga akan memicu tingkat keasaman terumbu karang yang menimbulkan pemudaran (bleaching) hingga kepunahan ekosistem tersebut akibat sedimentasi dan intensitas cahaya matahari yang berkurang.
Sifat perubahan iklim tentu tidak mengenal batas Negara. Begitu pula distribusi dan dampaknya, bahkan akan menimbulkan ketidakseimbangan dan ketidak adilan antar Negara. Negara-negara industri adalah penyumbang terbesar gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim, sedangkan Negara yang sedang berkembang yang sedikit konstribusinya dalam fenomena pemanasan global ini justru terkena dampak yang nyata. Oleh karena itu, semua pihak harus menyatakan perang melawan pemanasan global dengan perannya masing-masing. Industri transportasi, ahli pertanian, aktifis lingkungan, pemerintah hingga individu harus mengerem peningkatan pemanasan global.